Bandar Lampung – Pimpinan DPRD Kota Bandar Lampung, H. Wiyadi, S.P., M.M., mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah segala bentuk bullying atau perundungan, baik di lingkungan sekolah maupun di tengah masyarakat. Seruan tersebut disampaikan saat kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP–WK) di Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Kemiling.
Dalam pemaparannya, H. Wiyadi yang juga menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bandar Lampung menegaskan bahwa tindakan bullying dapat membawa dampak psikologis dan sosial yang serius bagi korbannya, terutama bagi anak-anak dan remaja.
“Kita ingin masyarakat Bandar Lampung, khususnya generasi muda, tumbuh dalam lingkungan yang aman, saling menghormati, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Tidak boleh ada lagi tindakan perundungan dalam bentuk apa pun,” tegasnya.
Menurut Wiyadi, nilai-nilai Pancasila harus menjadi pedoman kehidupan dalam memperlakukan sesama. Ia menekankan pentingnya menumbuhkan empati, tenggang rasa, dan gotong royong di tengah masyarakat.
“Pancasila mengajarkan kita untuk menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi kemanusiaan. Karena itu, bullying jelas bertentangan dengan nilai luhur bangsa,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wiyadi mengajak seluruh lapisan masyarakat—termasuk orang tua, pendidik, dan tokoh masyarakat—untuk berperan aktif menciptakan lingkungan sosial yang ramah dan saling peduli.
“Dalam hal ini, peran orang tua sangat penting untuk memberikan pemahaman nilai-nilai Pancasila kepada anak agar tercipta lingkungan sosial yang sehat, terutama dalam keluarga,” ujarnya.
Melalui kegiatan PIP–WK, DPRD Kota Bandar Lampung berharap nilai-nilai Pancasila dapat terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercipta masyarakat yang beradab, berkeadilan, dan harmonis.
Kegiatan sosialisasi PIP–WK yang dipimpin H. Wiyadi turut menghadirkan dua narasumber, yakni Dr. Donal Haris Sihotang, pimpinan media Harian Kupas Tuntas, dan Ust. Suparman Abdul Karim. (Red)
